Kamis, 13 Desember 2012
BAB 1 : MANAJEMEN INOVATIF DI MASA SULIT
A. MENGAPA INOVASI ITU PENTING
Inovasi dalam produk, layanan, system manajemen, proses produksi, nilai-nilai perusahaan, dan aspek lain dari organisasi merupakan factor yang membuat perusahaan tumbuh.
B. DEFINISI MANAJEMEN
Manajer merupakan fungsi eksekutif dari organisasi, yang bertanggung jawab untuk membangun dan mengoordinasikan seluruh system dan bukan mengerjakan tugas-tugas tertentu.
Ahli manajemen awal abad ke 20 Mary Parker Follett mendefinisikan manajemen sebagai “seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain”.
Ahli manajemen terkemuka Peter Drucker menyatakan bahwa tugas para manajer adalah memberi kepemimpinan , dan menentukan penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan.
Manajemen (management) adalah pencapaian tujuan-tujuan organisasional secara efektif dan efisien melalui perencanaan, pengelolaan, kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya-sumber daya organisasional. Definisi ini mempunyai 2 pemkiran penting :
Manajer merupakan fungsi eksekutif dari organisasi, yang bertanggung jawab untuk membangun dan mengoordinasikan seluruh system dan bukan mengerjakan tugas-tugas tertentu.
Ahli manajemen awal abad ke 20 Mary Parker Follett mendefinisikan manajemen sebagai “seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain”.
Ahli manajemen terkemuka Peter Drucker menyatakan bahwa tugas para manajer adalah memberi kepemimpinan , dan menentukan penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan.
Manajemen (management) adalah pencapaian tujuan-tujuan organisasional secara efektif dan efisien melalui perencanaan, pengelolaan, kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya-sumber daya organisasional. Definisi ini mempunyai 2 pemkiran penting :
- keempat fungsi perencanaan, pengelolaan, kepemimpinan, dan pengendalian.
- pencapaian tujuan-tujuan organisasional secara efektif dan efisien.
C. EMPAT FUNGSI MANAJEMEN
1. Perencanaan
Mengidentifikasi berbagai tujuan untuk kinerja organisasi dimasa mendatang serta memutuskan tugas dan penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya (menentukan posisi organisasi di masa mendatang dan bagaimana cara mencapainya).
2. Pengelolaa
Mencakup menetukan tugas, mengelompokkan tugas, mendelegasi ototritas, dan mengalokasikan sumber daya di seluruh organisasi.
3. Kepemimpinan
Menggunakan pengaruh untukmemotivasi karyawan guna mencapai tujuan-tujuan organisasional. Kepemimpinan berarti menciptakan nilai-nilai dan budaya bersama, mengomunikasikan tujuan-tujuan kepada karyawan di seluruh organisasi, dan menyuntikkan semangat untuk memperlihatkan kinerja tertinggi kepada karyawan.
4. Pengendalian
Memonitori aktivitas karyawan, menetukan apakah organisasi sejalan dengan tujuannya, dan membuat koreksi jika diperlukan.
D. KINERJA ORGANISASIONAL
Organisasi secara formal sebagai suatu entitas sosial yang diarahkan oleh tujuan dan dibangun secara sengaja. Entitas Sosial berarti terdiri atas dua atau lebih orang.
Tanggung jawab manajer adalah mengoordinasikan daya yang ada secara efektif dan efisian guna mencapai tujuan organisasi. Efektif organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yanh ditetapkan, atau berhasil mencapai apa pun yang coba dikerjakannya. Efisien organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasional.
Tanggung jawab terbesar para manajer adalah untuk mencapai kinerja tinggi, yakni pencapaian tujuan-tujuan organisasional dengan menggunakan sumber daya secara efisien dan efektif.
E. KETRAMPILAN MANAJEMEN
1. Keterampilan Konseptual
Kemampuan kognitif untuk melihat organisasi sebagai suatu system utuh dan hubungan antar bagiannya. Mencakup pemikiran, pemrosesan informasi, dan kemampuan perencanaan manajer dan mencakup mengetahui posisi suatu departemen di organisasi dan posisi organisasi di dunia industri, masyarakat, serta lingkungan bisnis dan sosial yang lebih luas.
2. Keterampilan Interpersonal
Kemampuan manajer untuk bekerja dengan dan melalui orang lain, serta bekerja secaraefektif sebagai anggota tim.
3. Kemampuan Teknis
Pemahaman dan penguasaan dalam melaksanakan tugas tertentu. Mencakup penguasaan metode, manufaktur, atau keuangan dan menakup pengetahuan khusus, kemampuan analisis, serta kompetensi penggunaan alat dan teknik untuk menyelesaikan masalah dalam disiplin tertentu.
F. JENIS-JENIS MANAJEMEN
1. Perbedaan Vertikal
1. Perencanaan
Mengidentifikasi berbagai tujuan untuk kinerja organisasi dimasa mendatang serta memutuskan tugas dan penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya (menentukan posisi organisasi di masa mendatang dan bagaimana cara mencapainya).
2. Pengelolaa
Mencakup menetukan tugas, mengelompokkan tugas, mendelegasi ototritas, dan mengalokasikan sumber daya di seluruh organisasi.
3. Kepemimpinan
Menggunakan pengaruh untukmemotivasi karyawan guna mencapai tujuan-tujuan organisasional. Kepemimpinan berarti menciptakan nilai-nilai dan budaya bersama, mengomunikasikan tujuan-tujuan kepada karyawan di seluruh organisasi, dan menyuntikkan semangat untuk memperlihatkan kinerja tertinggi kepada karyawan.
4. Pengendalian
Memonitori aktivitas karyawan, menetukan apakah organisasi sejalan dengan tujuannya, dan membuat koreksi jika diperlukan.
D. KINERJA ORGANISASIONAL
Organisasi secara formal sebagai suatu entitas sosial yang diarahkan oleh tujuan dan dibangun secara sengaja. Entitas Sosial berarti terdiri atas dua atau lebih orang.
Tanggung jawab manajer adalah mengoordinasikan daya yang ada secara efektif dan efisian guna mencapai tujuan organisasi. Efektif organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yanh ditetapkan, atau berhasil mencapai apa pun yang coba dikerjakannya. Efisien organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasional.
Tanggung jawab terbesar para manajer adalah untuk mencapai kinerja tinggi, yakni pencapaian tujuan-tujuan organisasional dengan menggunakan sumber daya secara efisien dan efektif.
E. KETRAMPILAN MANAJEMEN
1. Keterampilan Konseptual
Kemampuan kognitif untuk melihat organisasi sebagai suatu system utuh dan hubungan antar bagiannya. Mencakup pemikiran, pemrosesan informasi, dan kemampuan perencanaan manajer dan mencakup mengetahui posisi suatu departemen di organisasi dan posisi organisasi di dunia industri, masyarakat, serta lingkungan bisnis dan sosial yang lebih luas.
2. Keterampilan Interpersonal
Kemampuan manajer untuk bekerja dengan dan melalui orang lain, serta bekerja secaraefektif sebagai anggota tim.
3. Kemampuan Teknis
Pemahaman dan penguasaan dalam melaksanakan tugas tertentu. Mencakup penguasaan metode, manufaktur, atau keuangan dan menakup pengetahuan khusus, kemampuan analisis, serta kompetensi penggunaan alat dan teknik untuk menyelesaikan masalah dalam disiplin tertentu.
F. JENIS-JENIS MANAJEMEN
1. Perbedaan Vertikal
- Manajer puncak
Berada di tingkat teratas hirearki dan
bertanggung jawab terhadap keseluruhan organisasi. Bertanggung jawab
untuk menentukan tujuan-tujuan organisasi, membuat strategi untuk
mencapai tujuan-tujuan tersebut, memonitori dan menafsirkan lingkungan
eksternal, dan membuat keputusan yang memengaruhi seluruh organisasi.
Mereka disebut presiden, direktur, direktur eksekutif, chief executive
officer (CEO), dan wakil presiden eksekutif.
- Manajer tingkat menengah
Bekerja di tingkat menengah organisasi
dan bertanggung jawab untuk unit-unit bisnis dan departemen-departemen
utama, untuk menerapkan strategi dan kebijakan umum, dan menciptakan
jaringan horizontal yang dapat membantu organisasi bertindak cepat.
Contoh manajer tingkat menengah adalah kepala divisi, kepala departemen,
manajer kendali mutu, dan direktur laboratorium penelitian.
- Manajer proyek
Bertanggung jawab untuk proyek kerja
temporer yang melibatkan partisipasi orang dari beragam fungsi dan
tingkatan organisasi dan mungkin juga dari luar perusahaan.
- Manajer lini pertama
Bertanggung jawab secara lansung
terhadap produksi barang dan jasa. Fokus utamanya adalah penerapan
aturan dan prosedur untuk mencapai produksi secara efisien, memberikan
bantuan teknis, dan memotivasi bawahan. Mereka dinamakan supervisor,
manajer lini, kepala bagian, dan kepala kantor.
2. Perbedaan Horizontal
2. Perbedaan Horizontal
- Manajer fungsional
Bertanggung jawab bagi
departemen-departemen yang mengerjkan tugas fungsional tunggal dan
memiliki karyawan dengan pelatihan dan keterampiln yang serupa.
- Manajer lini
Bertanggung jawab untuk departemen manufaktu dan pemasaran yang membuat atau menjual barang maupun jasa.
- Manajer staf
Bertanggung jawab untuk departemen seperti keuangan dan sumber daya yang membantu beragam fungsi.
- Manajer umum
Bertanggung jawab bagi sejumlah departemen yang mengerjakan beragam fungsi.
G. APA RASANYA MENJADI SEORANG MANAJER
1. Aktivitas Manajer
G. APA RASANYA MENJADI SEORANG MANAJER
1. Aktivitas Manajer
- Petualangan Multitasking
Cirri aktivitas manjerial adalah
keragaman, fragmentasi, dan durasi yang singkat. Meskipun tidak sama
berbahayanya, keragaman dan fragmentasi pekerjaan setiap manajer mirip
dengan pekerjaan para petugas Pasukan marinir AS yang mengelol upaya
rekonstruksi di Irak.
- Hidup Cepat
Manajer melakukan banyak pekerjaan
dengan kecepatan yang mangagumkan. Para manajer yang diamati oleh
Mintzberg memproses 36 surat setiap harinya, menghadiri delapan rapat,
dan bekeliling di tempat kerja atau pabrik.
2. Peran Manajer
Peran (role) adalah sejumlah ekspektasi terhadap perilaku manajer. Peran terbagi menjadi 3 kategori :
2. Peran Manajer
Peran (role) adalah sejumlah ekspektasi terhadap perilaku manajer. Peran terbagi menjadi 3 kategori :
- Peran Informasi
Berbagai aktivitas yang dilakukan untuk
merawat dan membangun jaringan informasi. Ada dua peran informasi yaitu
peran monitor dan peran penyebar luas.
- Peran Interpersonal
Peran interpersonal berkenaan dengan
hubungan dengan orang lain dan berkaitan dengan berkaitan keterampilan
interpersonal yang telah dibahas. Peran-peran dalam interpersonal :
peran figur pemimpin, peran pemimpin, dan peran penghubung.
- Peran Keputusan
Berkenaan dengan berbagai peristiw yang
di dalamnya manajer harus menentukan sikap dan mengambil tidakan.
Peran-peran dalam peran keputusan : peran pengusaha, peran penangan
gangguan, peran sumber daya, dan peran negosiator.
H. MENGELOLA USAHA KECIL DAN ORGANISASI NONPROFIT
Satu penemuan menarik adalah bahwa para manajer usaha kecil cenderung mengutamakan peranyang berbeda dengan peran manjer perusahan besar.
Manajer organisasi nonprofit menggunakan berbagai keterampilan dan mengerjakan berbagai aktifitas yang serupa. Perbedaan utamanya adalah bahwa para manjer bisnis mengarahkan aktivitas mereka untuk memperoleh uang dari perusahaan, sementara para manajer organisasi nonprofit mengarahkan upaya mereka untuk menghasilkan dampak sosial.
Organisasi bisnis, para manajer berfokus untuk meningkatkan penjualan barang dan jasa guna meningkatkan pendapatan penjualan. Di organisasi nonprofit layanan bisanya diberikan kepada klien nonpembeli, dan persoalan utama bagi banyak organisasi adalah menjaga aliran dana agar dapat terus beroperasi.
Organisasi nonprofit tidak mempunyai garis konvensional, para manajer sering menggeluti pertanyaan mengenai apa yang dimaksud dengan hasil dan efektivitas. Para manajer harus mengukur ukuran-ukuran tidak kasat mata seperti “meningkatkan kesehatan masyarakat”,dll. Para manajer sering bergantung kepada relawan dan donator yang tidak dapat diawasi dan dikendalikan seperti yang dilakukan oleh manajer bisnis terhadap karyawan.
H. MENGELOLA USAHA KECIL DAN ORGANISASI NONPROFIT
Satu penemuan menarik adalah bahwa para manajer usaha kecil cenderung mengutamakan peranyang berbeda dengan peran manjer perusahan besar.
Manajer organisasi nonprofit menggunakan berbagai keterampilan dan mengerjakan berbagai aktifitas yang serupa. Perbedaan utamanya adalah bahwa para manjer bisnis mengarahkan aktivitas mereka untuk memperoleh uang dari perusahaan, sementara para manajer organisasi nonprofit mengarahkan upaya mereka untuk menghasilkan dampak sosial.
Organisasi bisnis, para manajer berfokus untuk meningkatkan penjualan barang dan jasa guna meningkatkan pendapatan penjualan. Di organisasi nonprofit layanan bisanya diberikan kepada klien nonpembeli, dan persoalan utama bagi banyak organisasi adalah menjaga aliran dana agar dapat terus beroperasi.
Organisasi nonprofit tidak mempunyai garis konvensional, para manajer sering menggeluti pertanyaan mengenai apa yang dimaksud dengan hasil dan efektivitas. Para manajer harus mengukur ukuran-ukuran tidak kasat mata seperti “meningkatkan kesehatan masyarakat”,dll. Para manajer sering bergantung kepada relawan dan donator yang tidak dapat diawasi dan dikendalikan seperti yang dilakukan oleh manajer bisnis terhadap karyawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar