Tugas
Makalah Penganggaran Perusahaan
“ANALISIS
DAN PENYUSUNAN ANGGARAN HARGA POKOK PRODUKSI, HARGA POKOK PENJUALAN, BIAYA
OPERASI DAN LAPORAN LABA RUGI”
Kelompok
: 7 Kelas : D
·
Daud Yusuf Landu Kalla 2012210439
·
Petronius Engelbertus Siri 2012210535
·
Dewi Mar’atus Sholichah 2012210565
·
Iswanto 2012210572
·
Devi Ayu Azisyah 2012210596
·
Ratna Purnami 2012210598
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA
NOPEMBER 2014
BAB I
PEMBAHASAN
A.
ANGGARAN HARGA POKOK
PRODUKSI
Harga pokok produksi (cost of goods manufactured) ialah kalkulasi biaya produk jadi
per unit yang terdiri dari unsur-unsur persediaan awal barang dalam proses
ditambah biaya produksi dalam periode sekarang dikurangi persediaan akhir
barang dalam proses. Kerangka pemikiran ini dapat disajikan dalam tabel berikut :
TABEL A
Perhitungan Harga Pokok
Produksi
keterangan
|
Unit
|
Rp
|
Keterangan
|
Unit
|
Rp
|
Persediaan
barang dalam proses
|
1000
|
1.200
|
Harga pokok
produksi
|
9.500
|
11.970
|
Tenaga kerja langsung
|
9.000
|
1.400
|
Persed. Akhir
barang dlm proses
|
500
|
630
|
Bahan baku
Langsung
|
6.00
0
|
||||
Overhead pabrik
|
4.000
|
||||
Total
|
10.000
|
12.000
|
Total
|
10.000
|
12.600
|
Keterangan Tabel A:
1). Total biaya pabrik sebesar Rp 12.600, biaya pabrik per unit (Rp. 12.600/10.000unit yang diproduksi) = Rp
1,26 atau disebut harga pokok per unit.
2). Barang yang selesai diproduksi atau harga pokok produksi (cost of goods maufactured) 9.500 unit, harga pokok produksi 9.500 x Rp 1,26 = Rp
11.970.
3). Nilai persediaan awal barang dalam proses per unit Rp 1.200/1000
unit = Rp1,2.Sedangkan nilai persediaan akhir barang dalam proses per unit Rp
1,26.
Perhitungan harga pokok
produksi ada dua macam yakni harga pokok pesanan dan harga pokok proses,
dibawah ini dijelaskan keduanya :
1.
Harga pokok pesanan
Harga pokok pesan adalah
perhitungan harga pokok produksi berdasarkan pesanan. Karakteristik dari harga
pokiok pesanan diantaranya (proses pengolahan produk berlangsung secra terus
menerus, prduk yang dihasilkan berdasarkan spesifikasi dari pembeli ataupun
pelanggan, produksi bertujuan untuk memenuhi pesanan.
Ciri khusus dari harga
pokok pesanan itu sendiri diantaranya (tujuan produksi untuk melayani pesanan
pembeli, baiaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan, biaya produksinya
dibagi 2 “biaya langsung dan baiaya tidak langsung”, harga pokok pesanan
dihitung setelah selesai pesanan diproduksi.
Manfaat dari harga pokok
pesasn itu sendiri diantaranya
a. Menetukan
harga kepada pemesan\
b. Pertimbangan
diterima atau tidaknya pesanan
c. Mamantau
realisasi produk
d. Perhitungan
laba atau rugi
e. Penentuap
HPP jadi ataupun dalam proses.
2.
Harga pokok proses
Harga pokok proses
adalah perhitungan harga pokok produk dimana biaya djumalah dalam periode tertentu
dan dibagi dengan jumlah unit produksi periode yang bersangkutan,
ciri-ciri perusahaan yang menggunakan harga pokok pesanan diataranya
a. Proses
produksi secara terus-menerus
b. Produknya
bersifat standar
c. Produk
ditujukan untuk memenuhi persedian siap jual
d. Tidak
tergantung pada pesanan.
Manfaat penggunan harga
pokok proses sendiri adalah penetuan harag jual produk yang tepat, memantau
realisasi biaaya, laba rugi yang terhitung.Disamping itu ada harga pokok proses
lanjutan yang dimana hubungan antara satu periode dengan periode lain sangat
diperhatikan dimana unit yang belum selesai diperiode sebelumnya akan selalu di
teruskan pada periode selanjutnya dan harga yang dikenakan biasanya berbeda
dengan harga seblumnya.
Dalam pembuatan produk terdapat dua kelompok biaya: biaya produksi dan bidaya non produksi. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk, sedangkan biaya non produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan nonproduksi, seperti pemasaran dan kegiatan administrasi umum.
Penentuan biaya produksi dipengaruhi oleh pendekatan yang digunakan untuk menentukan unsur-unsur biaya produksi. Terdapat dua pendekatan dalam penentuan biaya produksi, yakni (1) Full Costing dan (2) Variable Costing. Metode Full Costing merupakan metode penentuan biaya produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang bersifat tetap maupun variabel. Metode Variable Costing merupakan metode penentuan biaya produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.
Secara umum, unsur-unsur biaya yang digunakan untuk menaksir biaya produksi mencakup:
Dalam pembuatan produk terdapat dua kelompok biaya: biaya produksi dan bidaya non produksi. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk, sedangkan biaya non produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan nonproduksi, seperti pemasaran dan kegiatan administrasi umum.
Penentuan biaya produksi dipengaruhi oleh pendekatan yang digunakan untuk menentukan unsur-unsur biaya produksi. Terdapat dua pendekatan dalam penentuan biaya produksi, yakni (1) Full Costing dan (2) Variable Costing. Metode Full Costing merupakan metode penentuan biaya produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang bersifat tetap maupun variabel. Metode Variable Costing merupakan metode penentuan biaya produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.
Secara umum, unsur-unsur biaya yang digunakan untuk menaksir biaya produksi mencakup:
Harga/biaya produksi dari barang-barang yang
dihasilkan dapat dihitung apabila telah diketahui hal-hal sebagai berikut:
1. Volume produksi masing-masing barang
(anggaran produksi)
2. Biaya bahan mentah untuk masing-masing (anggaran bahan mentah)
3. Biaya tenaga kerja langsung untuk masing-masing barang (anggaran tenaga kerja)
4. Biaya overhead pabrik untuk masing-masing departemen produksi dan departemen
2. Biaya bahan mentah untuk masing-masing (anggaran bahan mentah)
3. Biaya tenaga kerja langsung untuk masing-masing barang (anggaran tenaga kerja)
4. Biaya overhead pabrik untuk masing-masing departemen produksi dan departemen
jasa(pembantu)
5. Satuan kegiatan masing-masing deparetemen produksi dan departemen jasa
5. Satuan kegiatan masing-masing deparetemen produksi dan departemen jasa
(pembantu)
6. Anagka-angka standar pada masing-masing departemen
6. Anagka-angka standar pada masing-masing departemen
Informasi tentang harga pokok produksi yang dihitung untuk jangka waktu tertentu bermanfaat bagi manajemen untuk:
Ø Menentukaan
harga jual produk
Informasi
taksiran biaya produksi per satuan yangakan dikeluarkan untuk memproduksi
produk dalam jangka waktu tertentu dapat dipakai sebagai salah satu dasar untuk
menentukan harga jual per unit produk yang akan dibebankan kepada pembeli.
Dalam penetapan harga jual produk, biaya produksi per unit merupakan salah satu
informasi yang dipertimbangkan di samping informasi biaya lain serta informasi
non biaya.
Ø Memantau
realisasi biaya produksi
Manajemen
memerlukan informasi biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan di dalam
pelaksanaan rencana produksi. Informasi ini berguna untuk memantau apakah
proses produksi mengkonsumsi total biaya produksi yang sesuai dengan
perhitungan sebelumnya.
Ø Menghitung laba rugi
perusahaan
Manajemen
memerlukan informasi biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk memproduksi
produk dalam periode tertentu. Informasi ini berguna untuk mengetahui apakah
kegiatan produksi dan pemasaran dalam periode tertentu mampu menghasilkan laba
bruto atau justru mengakibatkan rugi bruto.
Ø
Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan
produk dalam proses yang
disajikan dalam neraca
Pada waktu
manajemen membuat pertanggungjawaban keuangan periodik, manajemen harus
menyajikan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi. Di dalam
neraca, manejemen harus menyajikan harga pokok persediaan produk persediaan
produk jadi dan harga pokok produk yang pada tanggal neraca masih dalam proses.
Contoh Kasus Menghitung Harga Pokok Produksi:
CV GM memproduksi 2 (dua) macam barang yakni barang A dan B. Dari Budget Produksi, diperoleh data tentang rencana produksi sebagai berikut:
Terdapat 2 (dua) bagian produksi, yakni bagian produksi I, dan II, serta I (satu) bagian jasa /pembantu, yakni bagian Reparasi. Bagian Produksi I hanya dilalui oleh barang A, sedangkan bagian Produksi II dilalui oleh kedua macam barang (A dan B). Satuan kegiatan masing-masing bagian adalah sebagai berikut:
Angka standar pada bagian produksi II adalah sebagai berikut:
Angka standar pada bagian Reparasi:
Biaya overhead yang akan timbul pada masing-masing bagian diperkirakan sebagai berikut:
Dari anggaran bahan mentah diperoleh data tentang rencana biaya bahan mentah untuk masing-masing jenis barang sebagai berikut:
Sedangkan dari Anggaran biaya tenaga kerja diperoleh data tertentu rencana biaya tenaga kerja langsung untuk masing-masing jenis barang sebagai berikut:
Dengan data-data yang tersedia di atas hitunglah harga pokok produksi (cost of goods manufactured) masing-masing barang!
Jawab :
Langkah 1 menghitung tingkat kegiatan
Terlebih dahulu dihitung tingkat kegiatan masing – masing bagian (baik
bagian produksi maupun bagian jasa atau pembantu) sebagai berikut :
Tingkat kegiatan masing – masing bagian adalah :
Bagian
Produksi I = 7.000 unit barang A
Bagian Produksi II = 40.000 DHM
Bagian Reparasi = 4.200 DRH
Dengan demikian dapat ditabulasikan sbb:
Bagian Produksi II = 40.000 DHM
Bagian Reparasi = 4.200 DRH
Dengan demikian dapat ditabulasikan sbb:
Langkah 2: Menghitung Tarif BOP
Setelah itu kemudian diadakan perhitungan tarif biaya overhead (overhead rate) bagi masing-masing bagian produksi sebagai berikut:
Keterangan:
1) Rp 28.000,00 / 7.000 unit = Rp 4,00 per unit
2) Rp20.000,00 / 40.000 DMH= Rp 0,50 per DMH
Langkah 3. Menghitung Harga Pokok Produksi masing-masing produk.
Setelah diketahui tarif biaya overhead bagi masing-masing bagian produksi, maka dapat dihitung harga pokok produksi barang A dan B sebagai berikut:
Keterangan:
# = 3 DMH
B. HARGA POKOK PENJUALAN
Harga pokok penjualan
(cost of goods sold) ialah kalkulasi biaya barang jadi yang siapdijual yang
unsurnya terdiri dari persedaan awal barang jadi ditambah barang jadi yang selesai sekarang dikurangi persediaan akhir barang jadi. Kerangka pemikiran
tersebutdapat disajikan sebagai berikut:
TABEL B
Perhitungan harga pokok penjualan
Keterangan
|
unit
|
Rp
|
Keterangan
|
unit
|
Rp
|
Persediaan awal barang jadi
|
1.000
|
1.260
|
Harga pokok produksi
|
9.500
|
11.970
|
Barang jadi
|
9.000
|
11.340
|
Persediaan akhir barang jadi
|
500
|
630
|
Total
|
10.000
|
12.600
|
Total
|
10.000
|
12.600
|
Keterangan Tabel B:
1). Total biaya barang jadi yang siap dijual Rp 12.600 ( 10.000 unit), biaya pabrik per unit Rp 12.600/10.000 unit = Rp 1,26
atau disebut juga harga pokok enjualan per unit.
2). Barang yag dijual atau harga pokok penjualan (cost of goods sold) 9.500
unit,harga pokoknya 9.500 unit x Rp 1,26 = Rp 11.970.
3). Nilai persediaan awal barang jadi per unit Rp 1.260/1.000 unit = Rp1,26. Sedangkan nilai persediaan akhir barang
jadi per unit Rp 1,26
ILUSTRASI HARGA
POKOK PRODUKSI KOMPERHENSIF
Contoh, PT MTD, rencana
penjualan: Produk X 60.000 unit @ Rp 200, Y 40.000 unit@ Rp 250.
Proyeksi persediaan awal: X 20.000 unit, Y 8.000 unit. Proyeksi
persediaanakhir: X 25.000 unit, Y 9.000 unit. Penjualan dibayar tunai 70% dan
sisanya kredit. Datayang tersedia antara lain sebagai berikut :
TABEL C
Harga dan penggunaan Bahan Baku
Keterangan
|
Bahan Baku A
|
Bahan Baku B
|
Bahan Baku C
|
Produk X
Produk Y
Persediaan Awal (Unit)
Persediaan akhir (unit)
|
4
5
32.000
36.000
|
2
3
29.000
32.000
|
0
1
6.000
7.000
|
Harga unit (Rp)
|
12
|
5
|
3
|
Keterangan tabel C:
Upah buruh untuk embuat satu produk X membutuhkan
waktu 2 jam, tarif Rp 12 da Y3 jam tarif Rp 16. Biaya overhead pabrik: tarif
berdasarkan JTKL, tarif variabel Rp 8 per jam, tarif tetap Rp 12 per jam; dari tarif tetap sebesar 20% adalah beban penyusutan aktiva tetap pabrik. Asumsi: pembelian material
dibayar tunai 50% , sisanya kredit.Persediaan awal barang jadi produk X awal
periode Rp 125.000 (1.000 unit) dan akhir 500 unit, untuk produk Y Rp
90.000 (500 unit) da akhir 400 unit.
C. ANGGARAN BIAYA OPERASI
Anggaran
biaya operasional adalah semua rencana pengeluaran yang berkaitan dengan
distribusi dan penjualan produk perusahaan serta pengeluaran untuk menjalankan
roda organisasi.
Anggaran
biaya operasional
Anggaran biaya pemasaran
Anggaran biaya pemasaran adalah semua rencana
pengeluaran yang berkaitan dengan seluruh aktivitas penjualan dan
pendistribusian produk perusahaan.
Sebagian biaya pemasaran bersifat tetap jumlahnya pada setiap periode
waktu. Dan sebagian lagi bersifat fluktuatif sesuai dengan volume aktivitas.
Karena itu, di dalam proses penyusunan anggaran biaya pemasaran perlu
mempertimbangkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap biaya-biaya tersebut.
Kelompok biaya pemasaran yang merupakan biaya yang bersifat tetap
jumlahnya adalah biaya-biaya yang tidak dipengaruhi oleh volume
aktivitas, seperti :
1) gaji staf administrasi
pemasaran
2) gaji wiraniaga
3) gaji penyelia wiraniaga
4) biaya depresiasi kantor pemasaran
5) biaya depresiasi gudang
6) biaya depresiasi kendaraan
pemasaran.
7) dan lain-lain
Karena itu, biaya pemasaran yang bersifat tetap ini, dari satu periode ke
periode relatif tidak berubah, kecuali terjadi kenaikan yang disengaja. Kenaikan biaya tetap pemasaran
yang disengaja dan direncanakan seperti
: kenaikan gaji staf pemasaran,
kenaikan gaji wiraniaga, penambahan jumlah staf administrasi pemasaran,
penambahan jumlah wiraniaga, penambahan jumlah kendaraan pemasaran, perluasan
gudang, dan sebagainya.
Biaya pemasaran variabel adalah
biaya pemasaran yang jumlah biayanya yang akan dikeluarkan akan
dipengaruhi berbagai tingkat aktivitas
yang menjadi dasar alokasi biaya tersebut.
Biaya pemasaran variabel jumlahnya akan dipengaruhi oleh fluktuasi
tingkat aktivitas atau hal-hal yang menjadi pemicu biaya tersebut.
Contoh soal :
PT.Tintamas, sebuah perusahaan produsen pulpen yang
berlokasi di Jakarta. Pada bulan
November 2009, kantor administrasi perusahaan ini membuat anggaran berkaitan
dengan rencana kerja tahun 2010 untuk mendukung seluruh aktivitas perusahaan
dalam mencapai tujuannya. Pada tahun
2009, biaya yang dikeluarkan untuk administrasi dan umum adalah sebagai berikut
:
Gaji
4 staf administrasi sebesar
Rp 96.000.000.; gaji 2 manajer sebesar Rp72.000.000. ;
gaji direktur sebesar
Rp 84.000.000. ;
biaya sewa kendaraan sebesar
Rp 36.000.000. ; biaya
urusan hukum sebesar Rp
24.000.000. ; biaya korespondensi sebesar
Rp 6.000.000. ; biaya
telepon sebesar Rp 12.000.000.
; biaya listrik sebesar
Rp 18.000.000. ; biaya
alat tulis dan cetak sebesar Rp
12.000.000. ; biaya depresiasi gedung
kantor Rp 15.000.000.
; biaya depresiasi kendaraan
Rp 24.000.000. ;
macam-macam biaya
administrasi sebesar Rp9.000.000.
Untuk
tahun 2010, perusahaan
menganggarkan kenaikan biaya administrasi dan umum. Perubahan tersebut mencakup hal-hal berikut :
–
kenaikan gaji staf administrasi sebesar 20%
–
kenaikan gaji manajer dan
direktur masing-masing
sebesar Rp 20%
dan 15%
–
direncanakan merekrut 2 orang staf administrasi
baru, dengan gaji per bulan sebesar Rp 1.500.000
per orang.
–
tarif listrik diperkirakan akan naik sebesar 20%.
–
Biaya-biaya yang lain diperkirakan tidak berubah.
Berdasarkan data dan keterangan tersebut diatas,
maka biaya administrasi dan umum
PT.Tintamas dapat disusun sebagai
berikut :
•
Gaji 4 orang staf administrasi direncanakan naik
sebesar 20%, maka anggaran biaya gaji
untuk 4 orang staf ini adalah sebesar
= Rp 96.000.000
x 120% = Rp 115.200.000. ditambah dengan rencana penambahan 2 orang
staf baru dengan gaji per bulan masing-masing sebesar Rp
1.500.000. per orang = 2 x 12 bulan x Rp 1.500.000 = Rp
36.000.000. Sehingga total gaji
staf administrasi yang dianggarkan untuk tahun 2010 sebesar Rp 115.200.000 + Rp 36.000.000 = Rp 151.200.000.
•
Gaji manajer direncanakan naik sebesar 20%, maka anggaran gaji manajer adalah
sebesar = Rp 72.000.000
x 120% = Rp
86.400.000.
Biaya
Administrasi dan Umun tahun 2010
Jenis biaya
|
Jumlah
|
Gaji staf
administrasi
|
151.200.000
|
Gaji
manajer
|
86.400.000
|
Gaji
direktur
|
96.600.000
|
Biaya
sewa kendaraan
|
36.000.000
|
Biaya
telepon
|
12.000.000
|
Biaya
listrik
|
21.600.000
|
Biaya
alat tulis dan cetak
|
12.000.000
|
Biaya
depresiasi gedung
|
15.000.000
|
Biaya
depresiasi kendaraan
|
24.000.000
|
Macam –
macam biaya
|
9.000.000
|
Jumlah
|
469.800.000
|
•
Gaji direktur direncanakan naik sebesar 15%, maka anggaran gaji direktur adalah
sebesar Rp 84.000.000
x 115% =
Rp 96.600.000.
•
Biaya
listrik diperkirakan naik sebesar
20%, maka biaya listrik yang dianggarka untuk tahun 2010 adalah sebesar = Rp
18.000.000 x 120%
= Rp 21.600.000
•
Karena biaya-biaya yang lain diperkirakan tidak
berubah jumlahnya, maka total biaya administrasi dan umum yang dianggarkan
untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp
469.800.000.
Biaya administrasi dan umum cenderung memiliki
sifat tetap. Sehingga relatif tidak dipengaruhi secara langsung oleh tingkat
aktivitas tertentu. Karena itu biaya administrasi dan umum cenderung dialokasikan
dalam jumlah yang sama dari bulan ke bulan, kecuali terdapat rencana kerja yang
khusus pada bulan tertentu.
Dalam kasus PT.Tintamas tersebut diatas, anggaran
biaya administrasi dan umum tahunan dibagi secara merata pada setiap bulan yang
ada.
Gaji staf administrasi misalnya, dianggarkan sebesar Rp 151.200.000. dalam
satu tahun. Biaya satu tahun ini dibagi dengan 12 bulan. Sehingga menghasilkan
biaya sebesar Rp 12.600.000. per bulan.
Setelah semua jenis biaya administrasi dan umum dihitung dengan cara
yang sama, maka akan menghasilkan biaya administrasi dan umum pada bulan
Januari sebesar Rp 39.500.000. Demikian
pula dengan bulan-bulan berikutnya.
Biaya administrasi dan umum cenderung memiliki
sifat tetap. Sehingga relatif tidak dipengaruhi secara langsung oleh tingkat
aktivitas tertentu. Karena itu biaya administrasi dan umum cenderung
dialokasikan dalam jumlah yang sama dari bulan ke bulan, kecuali terdapat
rencana kerja yang khusus pada bulan tertentu.
Dalam kasus PT.Tintamas tersebut diatas, anggaran
biaya administrasi dan umum tahunan dibagi secara merata pada setiap
bulan yang ada.
Gaji staf administrasi misalnya, dianggarkan sebesar Rp 151.200.000. dalam
satu tahun. Biaya satu tahun ini dibagi dengan 12 bulan. Sehingga menghasilkan
biaya sebesar Rp 12.600.000. per bulan.
Setelah semua jenis biaya administrasi dan umum dihitung dengan cara
yang sama, maka akan menghasilkan biaya administrasi dan umum pada bulan
Januari sebesar Rp 39.500.000. Demikian
pula dengan bulan-bulan berikutnya.
Biaya administrasi dan umum cenderung memiliki
sifat tetap. Sehingga relatif tidak dipengaruhi secara langsung oleh tingkat
aktivitas tertentu. Karena itu biaya administrasi dan umum cenderung
dialokasikan dalam jumlah yang sama dari bulan ke bulan, kecuali terdapat
rencana kerja yang khusus pada bulan tertentu.
Dalam kasus PT.Tintamas tersebut diatas, anggaran
biaya administrasi dan umum tahunan dibagi secara merata pada setiap bulan yang
ada.
Gaji staf administrasi misalnya, dianggarkan sebesar Rp 151.200.000. dalam
satu tahun. Biaya satu tahun ini dibagi dengan 12 bulan. Sehingga menghasilkan
biaya sebesar Rp 12.600.000. per bulan.
Setelah semua jenis biaya administrasi dan umum dihitung dengan cara
yang sama, maka akan menghasilkan biaya administrasi dan umum pada bulan
Januari sebesar Rp 39.500.000. Demikian
pula dengan bulan-bulan berikutnya.
D. ANGGARAN LAPORAN LABA RUGI
Anggaran laba rugi
adalah anggaran yang merencanakan keadaan keuangan sebuah perusahaan pada
suatu periode mendatang.
Mengapa di
perlukan anggaran laba rugi ?
Penyusunan anggaran laba
rugi untuk memberikan informasi kepada pihak menejemententang perkiraan laba
atau rugi bersih yang akan di tanggung oleh perusahaan dalam suatu periode
anggaran.
Dampak
yang akan timbul bagi perusahaan jika tidak menyusun anggaran
laba rugiadalah ?
Jika sebuah
perusahaan tidak menyusun anggaran laba rugi maka, perusahaan tidak
akanmengetahui berappa laba atau rugi yang akan di tanggung oleh perusahaan
tersebut dalam satu periode anggaran. Dan jika sewaktu-waktu perusahaan mengalami
kerugian, perusahaantersebut tidak dapat mengantisipasi terhadap kerugian
perusahaan itu tersebut.
Yang
mempengaruhi penyusunan anggaran laba rugi adalah ?
Anggaran penjualan
Untuk menyediakan
informasi penjualan unit dalam perusahaan yang akan di jual dalam satu periode
anggaran tersebut.
Anggaran produksi
Untuk menyediakan
informasi persediaan awal dan persediaan akhir barang jadi untukdigunakan dalam
perhitungan beban pokok penjualan dalam anggaran laba rugi.
Anggaran biaya produksi
Untuk
menyediakan informasi tentang berapa biaya produksi dalam suatu periode
anggaran,yaitu yang meliputi biaya pemakaian bahan baku, biaya pembelian bahan
baku, biaya tenagakerjja langsung, dan biaya overhead roduksi.informasi ini
diperlukan untuk menghitung beban pokok penjualan dalam anggaran laba
rugi.
Anggaran beban operasi.
Menyediakan
informasi tentang beban penjualan dan beban administrasi dalam suatu
periodeanggaran.
Tarif pajak penghasilan
badan.
Untuk menetukan
jumlah beban pajak penghasilan yang harus di tanggung oleh perusahaandalam satu
periode anggaran.
Anggaran
Kas.
Menyediakan
informasi tentang beban bunga, pendapatan bunga, dan beban piutang taktertagih.
Teknis penyusunan
anggaran laba rugi !
Berikut ini adalah
informasi yang dibutuhkan oleh PT.TAPAK OKE untuk menyusunanggaran laba rugi
bulan april 20111.
1. Anggaran produksi bulan maret 2011 enyajikan informasi berikut
2. Harga jual barang jadi perunit selama bulan april 2011 di perkirakan sebesar Rp.100.0003.
3. Perusahaan menggunakan meode ratarata dalam menghiung biaya persediaan dan beban pokok penjualan.
4. Total biaya persediaan barang jadi per 1 april sebesar 80.000.000
5. Biaya produksi selama bulan april di perkirakan 300.000.000
6. Pajak penghasilan di perkirakan sebesar 30%
7. Beban penjualan untuk bulan april di perkirakan sebesar 40.000.000
8. Beban umum dan administrasi untuk bulan april di perkirakan sebesar 20.000.0009. Beban bunga bulan april di perkirakan sebesar 20.000.000
Langkah 1.
Membuat format
anggaran laba rugi PT.TAPAK OKE
Langkah 2.
Masukkan perkiraan
nilai penjualan untuk bulan april kedalam format anggaran penjualan. Nilai penjualan di peroleh dengan mengalihkan jumlah barang jadi yang akan diperkirakanakan
dijual selama bulan april dengan harga jual perunit nya 800.000.000 (100.000 x
8.000unitnya).
Langkah 3.
Masukkan
data-data yang telah diberikan pada kasus di atas ke dalam format anggaran
labarugi. Informasi yang telah diberikan adalah biaya persediaan barang jadi
awal, biaya produksi, beban penjualan, beban adm & umum, serta beban
bunga untuk bulan april 2011
Langkah 4.
Hitung nilai
persediaan barang jadi, setelah itu hasilnya dimasukkan ke format anggaran
labarugi.Berikut perhitungan nilai persediaan akhir barang jadi dengan
menggunakan asumsin arus biaya rata-rata.
Biaya rata-rata
persediaan untuk dijual sebesar 38.000 ( 380.000.000 : 10.000 unit ). Adapun biaya
ersediaan akhir barang jadi adalah 152.000.000 ( 38.000 x 4.000 unit ).\
Langkah 5.
Hitunglah beban
pokok penjualan, laba kotor, laba operasi, pendapatan, beban lain-lain, danlaba
sebelum pajak penghasilan, perhatikan operasi penambahan atau pengurangan
untukmemperoleh informasi-informasi di atas.
Langkah 6.
Hitunglah
perkiraan beban pajak penghasilan yang di peroleh dengan mengalikan labasebelum
pajak pebghasilan dengan tariff pajak penghasilan badan. Perkiraan
pajak penghasilan badan adalah 147.600.000 ( 492.000.000 x 30% ).
Langkah 7.
Selesaikan
penyusunan anggaran laba rugi dengan menghitung laba bersih yang di
anggarkandengan mengurangkan laba sebelum pajak penghasilan dengan perkiraan
beban pajak penghasilan.
PENUTUP
Harga pokok produksi (cost of goods manufactured) ialah kalkulasi biaya produk jadi
per unit yang terdiri dari unsur-unsur persediaan awal barang dalam proses
ditambah biaya produksi dalam periode sekarang dikurangi persediaan akhir
barang dalam proses.
Perhitungan harga pokok produksi ada dua
macam yakni:
1. harga pokok pesanan
2. harga pokok proses
Harga pokok penjualan (cost of goods sold)
ialah kalkulasi biaya barang jadi yang siapdijual yang unsurnya terdiri dari
persedaan awal barang jadi ditambah barang jadi yang selesai sekarang dikurangi persediaan akhir barang jadi.
Anggaran
biaya operasional adalah semua rencana pengeluaran yang berkaitan dengan
distribusi dan penjualan produk perusahaan serta pengeluaran untuk menjalankan
roda organisasi.
Anggaran
biaya operasional
1.
Anggaran biaya pemasaran
2.
Anggaran biaya administrasi dan umum
Anggaran laba rugi
adalah anggaran yang merencanakan keadaan keuangan sebuah perusahaan pada
suatu periode mendatang.
Mengapa di
perlukan anggaran laba rugi ?
Penyusunan anggaran laba
rugi untuk memberikan informasi kepada pihak menejemententang perkiraan laba
atau rugi bersih yang akan di tanggung oleh perusahaan dalam suatu periode
anggaran.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar