ekonomi perbankan daud kalla

Senin, 23 Maret 2015

ANALISIS DAN PENYUSUNAN ANGGARAN HARGA POKOK PRODUKSI, HARGA POKOK PENJUALAN, BIAYA OPERASI DAN LAPORAN LABA RUGI



Tugas Makalah Penganggaran Perusahaan
“ANALISIS DAN PENYUSUNAN ANGGARAN HARGA POKOK PRODUKSI, HARGA POKOK PENJUALAN, BIAYA OPERASI DAN LAPORAN LABA RUGI”










Kelompok : 7   Kelas : D

·         Daud Yusuf Landu Kalla                       2012210439
·         Petronius Engelbertus Siri                       2012210535
·         Dewi Mar’atus Sholichah                       2012210565
·         Iswanto                                                   2012210572
·         Devi Ayu Azisyah                                  2012210596
·         Ratna Purnami                                        2012210598
                                


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA
NOPEMBER 2014


BAB I
PEMBAHASAN

A.          ANGGARAN HARGA POKOK PRODUKSI

Harga pokok produksi (cost of goods manufactured) ialah kalkulasi biaya produk jadi per unit yang terdiri dari unsur-unsur persediaan awal barang dalam proses ditambah biaya produksi dalam periode sekarang dikurangi persediaan akhir barang dalam proses. Kerangka pemikiran ini dapat disajikan dalam tabel berikut :
                                                
TABEL A

Perhitungan Harga Pokok Produksi

keterangan
Unit
Rp
Keterangan
Unit
Rp
Persediaan barang dalam proses
1000
1.200
Harga pokok produksi
9.500
11.970
Tenaga kerja langsung
9.000
1.400
Persed. Akhir barang dlm proses
500
630
Bahan baku Langsung

6.00
0



Overhead pabrik

4.000



Total
10.000
12.000
Total
10.000
12.600

Keterangan Tabel A:
1).        Total biaya pabrik sebesar Rp 12.600, biaya pabrik per unit (Rp. 12.600/10.000unit yang diproduksi) = Rp 1,26 atau disebut harga pokok per unit.
2).        Barang yang selesai diproduksi atau harga pokok produksi (cost of goods maufactured) 9.500 unit, harga pokok produksi 9.500 x Rp 1,26 = Rp 11.970.
 3).       Nilai persediaan awal barang dalam proses per unit Rp 1.200/1000 unit = Rp1,2.Sedangkan nilai persediaan akhir barang dalam proses per unit Rp 1,26.




Perhitungan harga pokok produksi ada dua macam yakni harga pokok pesanan dan harga pokok proses, dibawah ini dijelaskan keduanya :

1.      Harga pokok pesanan
Harga pokok pesan adalah perhitungan harga pokok produksi berdasarkan pesanan. Karakteristik dari harga pokiok pesanan diantaranya (proses pengolahan produk berlangsung secra terus menerus, prduk yang dihasilkan berdasarkan spesifikasi dari pembeli ataupun pelanggan, produksi bertujuan untuk memenuhi pesanan.
Ciri khusus dari harga pokok pesanan itu sendiri diantaranya (tujuan produksi untuk melayani pesanan pembeli, baiaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan, biaya produksinya dibagi 2 “biaya langsung dan baiaya tidak langsung”, harga pokok pesanan dihitung setelah selesai pesanan diproduksi.

Manfaat dari harga pokok pesasn itu sendiri diantaranya
a.       Menetukan harga kepada pemesan\
b.      Pertimbangan diterima atau tidaknya pesanan
c.       Mamantau realisasi produk
d.      Perhitungan laba atau rugi
e.       Penentuap HPP jadi ataupun dalam proses.

2.      Harga pokok proses
Harga pokok proses adalah perhitungan harga pokok produk dimana biaya djumalah dalam periode tertentu dan  dibagi dengan jumlah unit produksi periode yang bersangkutan, ciri-ciri perusahaan yang menggunakan harga pokok pesanan diataranya
a.       Proses produksi secara terus-menerus
b.      Produknya bersifat standar
c.       Produk ditujukan untuk memenuhi persedian siap jual
d.      Tidak tergantung pada pesanan.

Manfaat penggunan harga pokok proses sendiri adalah penetuan harag jual produk yang tepat, memantau realisasi biaaya, laba rugi yang terhitung.Disamping itu ada harga pokok proses lanjutan yang dimana hubungan antara satu periode dengan periode lain sangat diperhatikan dimana unit yang belum selesai diperiode sebelumnya akan selalu di teruskan pada periode selanjutnya dan harga yang dikenakan biasanya berbeda dengan harga seblumnya.
        Dalam pembuatan produk terdapat dua kelompok biaya: biaya produksi dan bidaya non produksi. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk, sedangkan biaya non produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan nonproduksi, seperti pemasaran dan kegiatan administrasi umum.

        Penentuan biaya produksi dipengaruhi oleh pendekatan yang  digunakan untuk menentukan unsur-unsur biaya produksi. Terdapat dua pendekatan dalam penentuan biaya produksi, yakni (1) Full Costing dan (2) Variable Costing. Metode Full Costing merupakan metode penentuan biaya produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang bersifat tetap maupun variabel. Metode Variable Costing merupakan metode penentuan  biaya produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.

        Secara umum, unsur-unsur biaya yang digunakan untuk menaksir biaya produksi mencakup:
Description: https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/_/rsrc/1359301109970/anggaran-biaya-overhead-pabrik-bop/menghitung-harga-pokok-produksi/TAKSIRAN%20BIAYA%20PRODUKSI.jpg

Harga/biaya produksi dari barang-barang yang dihasilkan dapat dihitung apabila telah diketahui hal-hal sebagai berikut:
1.   Volume produksi masing-masing barang (anggaran produksi)
2.   Biaya bahan mentah untuk masing-masing (anggaran bahan mentah)
3.    Biaya tenaga kerja langsung untuk masing-masing barang (anggaran tenaga kerja)
4.    Biaya overhead pabrik untuk masing-masing departemen produksi dan departemen
jasa(pembantu)
5.    Satuan kegiatan masing-masing deparetemen produksi dan departemen jasa
(pembantu)
6.    Anagka-angka standar pada masing-masing departemen

Informasi tentang harga pokok produksi yang dihitung untuk jangka waktu tertentu bermanfaat bagi manajemen untuk:
Ø  Menentukaan harga jual produk
Informasi taksiran biaya produksi per satuan yangakan dikeluarkan untuk memproduksi produk dalam jangka waktu tertentu dapat dipakai sebagai salah satu dasar untuk menentukan harga jual per unit produk yang akan dibebankan kepada pembeli. Dalam penetapan harga jual produk, biaya produksi per unit merupakan salah satu informasi yang dipertimbangkan di samping informasi biaya lain serta informasi non biaya.
Ø  Memantau realisasi biaya produksi
Manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan di dalam pelaksanaan rencana produksi. Informasi ini berguna untuk memantau apakah proses produksi mengkonsumsi total biaya produksi yang sesuai dengan perhitungan sebelumnya.
Ø  Menghitung laba rugi perusahaan
Manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk memproduksi produk dalam periode tertentu. Informasi ini berguna untuk mengetahui apakah kegiatan produksi dan pemasaran dalam periode tertentu mampu menghasilkan laba bruto atau justru mengakibatkan rugi bruto.
Ø  Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang
disajikan dalam neraca
Pada waktu manajemen membuat pertanggungjawaban keuangan periodik, manajemen harus menyajikan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi. Di dalam neraca, manejemen harus menyajikan harga pokok persediaan produk persediaan produk jadi dan harga pokok produk yang pada tanggal neraca masih dalam proses.

Contoh Kasus Menghitung Harga Pokok Produksi:
        CV GM memproduksi 2 (dua) macam barang yakni barang A dan B. Dari Budget Produksi, diperoleh data tentang rencana produksi sebagai berikut:
Description: https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/_/rsrc/1359301186942/anggaran-biaya-overhead-pabrik-bop/menghitung-harga-pokok-produksi/CONTOH%20KASUS%20MENGHITUNGHPP-DATA%20PRODUKSI.jpg


Terdapat 2 (dua) bagian produksi, yakni bagian produksi I, dan II, serta I (satu) bagian jasa /pembantu, yakni bagian Reparasi. Bagian Produksi I hanya dilalui oleh barang A, sedangkan bagian Produksi II dilalui oleh kedua macam barang (A dan B). Satuan kegiatan masing-masing bagian adalah sebagai berikut:
Description: https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/_/rsrc/1359301224202/anggaran-biaya-overhead-pabrik-bop/menghitung-harga-pokok-produksi/CONTOH%20KASUS%20MENGHITUNG%20HPP-DATA%20SATUAN%20KEGIATAN.jpg


Angka standar pada bagian produksi II adalah sebagai berikut:   
Description: https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/_/rsrc/1359301266630/anggaran-biaya-overhead-pabrik-bop/menghitung-harga-pokok-produksi/CONTOH%20KASUS%20MENGHITUNG%20HPP-DATA%20DMH.jpg


Angka standar pada bagian Reparasi:
Description: https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/_/rsrc/1359301296102/anggaran-biaya-overhead-pabrik-bop/menghitung-harga-pokok-produksi/CONTOH%20KASUS%20MENGHITUNGHPP-DATA%20DRH.jpg

Biaya overhead yang akan timbul pada masing-masing bagian diperkirakan sebagai berikut:
Description: https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/_/rsrc/1359301612568/anggaran-biaya-overhead-pabrik-bop/menghitung-harga-pokok-produksi/CONTOH%20KASUS%20MENGHITUNG%20HPP-DATA%20BOP.jpg

Dari anggaran bahan mentah diperoleh data tentang rencana biaya bahan mentah untuk masing-masing jenis barang sebagai berikut:
Description: https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/_/rsrc/1359301712230/anggaran-biaya-overhead-pabrik-bop/menghitung-harga-pokok-produksi/CONTOH%20KASUS%20MENGHITUNG%20HPP-DATA%20BIAYA%20BB.jpg


Sedangkan dari Anggaran biaya tenaga kerja diperoleh data tertentu rencana biaya tenaga kerja langsung untuk masing-masing jenis barang sebagai berikut:
Description: https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/_/rsrc/1359301741827/anggaran-biaya-overhead-pabrik-bop/menghitung-harga-pokok-produksi/CONTOH%20KASUS%20MENGHITUNGHPP-DATA%20TKL.jpg


Dengan data-data yang tersedia di atas hitunglah harga pokok produksi (cost of goods manufactured)
masing-masing barang!

Jawab :
Langkah 1 menghitung tingkat kegiatan
Terlebih dahulu dihitung tingkat kegiatan masing – masing bagian (baik bagian produksi maupun bagian jasa atau pembantu) sebagai berikut :
Tingkat kegiatan masing – masing bagian adalah :
Bagian Produksi I    = 7.000 unit barang A
        Bagian Produksi II    = 40.000 DHM
        Bagian Reparasi    = 4.200 DRH

Dengan demikian dapat ditabulasikan sbb:
Description: https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/_/rsrc/1359301822057/anggaran-biaya-overhead-pabrik-bop/menghitung-harga-pokok-produksi/CONTOH%20KASUS%20MENGHITUNG%20HPP-JAWAB%201.jpg


Langkah 2: Menghitung Tarif BOP
Setelah itu kemudian diadakan perhitungan tarif biaya overhead (overhead rate) bagi masing-masing bagian produksi sebagai berikut:
Description: https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/_/rsrc/1359301885736/anggaran-biaya-overhead-pabrik-bop/menghitung-harga-pokok-produksi/CONTOH%20KASUS%20MENGHITUNG%20HPP-TARIF%20BOP.jpg


Keterangan:
1)    Rp 28.000,00 / 7.000 unit = Rp 4,00 per unit
2)    Rp20.000,00 / 40.000 DMH= Rp 0,50 per DMH

Langkah 3. Menghitung Harga Pokok Produksi masing-masing produk.
    Setelah diketahui tarif biaya overhead bagi masing-masing bagian produksi, maka dapat dihitung harga pokok produksi barang A dan B sebagai berikut:
Description: https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/_/rsrc/1359301918964/anggaran-biaya-overhead-pabrik-bop/menghitung-harga-pokok-produksi/CONTOH%20KASUS%20MENGHITUNG%20HPP-BIAYA%20PER%20UNIT.jpg
Keterangan:
# = 3 DMH

B.     HARGA POKOK PENJUALAN

Harga pokok penjualan (cost of goods sold) ialah kalkulasi biaya barang jadi yang siapdijual yang unsurnya terdiri dari persedaan awal barang jadi ditambah barang jadi yang selesai sekarang dikurangi persediaan akhir barang jadi. Kerangka pemikiran tersebutdapat disajikan sebagai berikut:

TABEL B
Perhitungan harga pokok penjualan
Keterangan
unit
Rp
Keterangan
unit
Rp
Persediaan awal barang jadi
1.000
1.260
Harga pokok produksi
9.500
11.970
Barang jadi
9.000
11.340
Persediaan akhir barang jadi
500
630
Total
10.000
12.600
Total
10.000
12.600

Keterangan Tabel B:
1).        Total biaya barang jadi yang siap dijual Rp 12.600 ( 10.000 unit), biaya pabrik  per unit Rp 12.600/10.000 unit = Rp 1,26 atau disebut juga harga pokok enjualan per unit.
2).        Barang yag dijual atau harga pokok penjualan (cost of goods sold) 9.500 unit,harga pokoknya 9.500 unit x Rp 1,26 = Rp 11.970.
3).        Nilai persediaan awal barang jadi per unit Rp 1.260/1.000 unit = Rp1,26. Sedangkan nilai persediaan akhir barang jadi per unit Rp 1,26

ILUSTRASI HARGA POKOK PRODUKSI KOMPERHENSIF
Contoh, PT MTD, rencana penjualan: Produk X 60.000 unit @ Rp 200, Y 40.000 unit@ Rp 250. Proyeksi persediaan awal: X 20.000 unit, Y 8.000 unit. Proyeksi persediaanakhir: X 25.000 unit, Y 9.000 unit. Penjualan dibayar tunai 70% dan sisanya kredit. Datayang tersedia antara lain sebagai berikut :
           
            TABEL C
Harga dan penggunaan Bahan Baku

Keterangan
Bahan Baku A
Bahan Baku B
Bahan Baku C
Produk X
Produk Y
Persediaan Awal (Unit)
Persediaan akhir (unit)
4
5
32.000
36.000
2
3
29.000
32.000
0
1
6.000
7.000
Harga unit (Rp)
12
5
3

Keterangan tabel C:
Upah buruh untuk embuat satu produk X membutuhkan waktu 2 jam, tarif Rp 12 da Y3 jam tarif Rp 16. Biaya overhead pabrik: tarif berdasarkan JTKL, tarif variabel Rp 8 per  jam, tarif tetap Rp 12 per jam; dari tarif tetap sebesar 20% adalah beban penyusutan aktiva tetap pabrik. Asumsi: pembelian material dibayar tunai 50% , sisanya kredit.Persediaan awal barang jadi produk X awal periode Rp 125.000 (1.000 unit) dan akhir 500 unit, untuk produk Y Rp 90.000 (500 unit) da akhir 400 unit.

C.    ANGGARAN BIAYA OPERASI

Anggaran biaya operasional adalah semua rencana pengeluaran yang berkaitan dengan distribusi dan penjualan produk perusahaan serta pengeluaran untuk menjalankan roda organisasi.
Anggaran biaya operasional
Anggaran biaya pemasaran
Anggaran biaya pemasaran adalah semua rencana pengeluaran yang berkaitan dengan seluruh aktivitas penjualan dan pendistribusian produk perusahaan.

Sebagian biaya pemasaran bersifat tetap jumlahnya pada setiap periode waktu. Dan sebagian lagi bersifat fluktuatif sesuai dengan volume aktivitas. Karena itu, di dalam proses penyusunan anggaran biaya pemasaran perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap biaya-biaya tersebut.
Kelompok biaya pemasaran yang merupakan biaya yang bersifat  tetap  jumlahnya adalah biaya-biaya yang tidak dipengaruhi oleh volume aktivitas, seperti :
1)      gaji staf administrasi pemasaran
2)      gaji wiraniaga
3)      gaji penyelia wiraniaga
4)      biaya depresiasi kantor  pemasaran
5)      biaya depresiasi gudang
6)      biaya depresiasi kendaraan pemasaran.
7)      dan lain-lain

Karena itu, biaya pemasaran yang bersifat tetap ini, dari satu periode ke periode relatif tidak berubah, kecuali terjadi kenaikan yang  disengaja. Kenaikan biaya tetap pemasaran yang disengaja dan direncanakan seperti  :  kenaikan gaji staf pemasaran, kenaikan gaji wiraniaga, penambahan jumlah staf administrasi pemasaran, penambahan jumlah wiraniaga, penambahan jumlah kendaraan pemasaran, perluasan gudang, dan sebagainya.
Biaya pemasaran variabel  adalah biaya pemasaran yang jumlah biayanya yang akan dikeluarkan akan dipengaruhi  berbagai tingkat aktivitas yang menjadi dasar alokasi biaya tersebut.  Biaya pemasaran variabel jumlahnya akan dipengaruhi oleh fluktuasi tingkat aktivitas atau hal-hal yang menjadi pemicu biaya tersebut.

Contoh soal :
PT.Tintamas, sebuah perusahaan produsen pulpen  yang  berlokasi di Jakarta.  Pada bulan November   2009, kantor administrasi  perusahaan ini membuat anggaran berkaitan dengan rencana kerja tahun 2010 untuk mendukung seluruh aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya.  Pada tahun 2009, biaya yang dikeluarkan untuk administrasi dan umum adalah sebagai berikut :

 Gaji 4  staf administrasi  sebesar  Rp  96.000.000.; gaji 2  manajer sebesar   Rp72.000.000.  ;  gaji  direktur  sebesar  Rp   84.000.000.  ;  biaya sewa  kendaraan  sebesar  Rp  36.000.000.  ; biaya  urusan hukum  sebesar  Rp  24.000.000.  ;   biaya korespondensi  sebesar  Rp  6.000.000. ;  biaya  telepon sebesar  Rp  12.000.000.   ; biaya  listrik  sebesar  Rp  18.000.000.  ; biaya  alat tulis dan cetak  sebesar  Rp  12.000.000. ;  biaya depresiasi  gedung  kantor  Rp  15.000.000.  ;  biaya depresiasi  kendaraan  Rp  24.000.000.   ;  macam-macam biaya  administrasi  sebesar  Rp9.000.000.

Untuk  tahun  2010, perusahaan menganggarkan kenaikan biaya administrasi dan umum.  Perubahan tersebut mencakup hal-hal berikut :
        kenaikan gaji staf administrasi sebesar  20%
        kenaikan gaji manajer  dan  direktur  masing-masing sebesar  Rp  20%  dan  15%
        direncanakan merekrut 2 orang staf administrasi baru, dengan gaji per bulan  sebesar  Rp 1.500.000  per orang.
        tarif listrik diperkirakan akan naik sebesar  20%.
        Biaya-biaya yang lain diperkirakan tidak berubah.

Berdasarkan data dan keterangan tersebut diatas, maka biaya administrasi dan umum   PT.Tintamas  dapat disusun sebagai berikut :
         Gaji 4 orang staf administrasi direncanakan naik sebesar  20%, maka anggaran biaya gaji untuk 4 orang staf ini adalah sebesar  =  Rp  96.000.000  x 120% =  Rp 115.200.000.  ditambah dengan rencana penambahan 2 orang staf baru dengan gaji per bulan masing-masing sebesar  Rp  1.500.000.  per orang =  2 x 12 bulan x  Rp 1.500.000 =  Rp  36.000.000.   Sehingga total gaji staf administrasi yang dianggarkan untuk tahun 2010 sebesar  Rp 115.200.000 + Rp 36.000.000 =  Rp 151.200.000.
         Gaji manajer direncanakan naik sebesar  20%, maka anggaran gaji manajer adalah sebesar  =  Rp 72.000.000  x  120% =  Rp  86.400.000.


Biaya Administrasi dan Umun tahun 2010
Jenis biaya
Jumlah
Gaji staf administrasi
151.200.000
Gaji manajer
86.400.000
Gaji direktur
96.600.000
Biaya sewa kendaraan
36.000.000
Biaya telepon
12.000.000
Biaya listrik
21.600.000
Biaya alat tulis dan cetak
12.000.000
Biaya depresiasi gedung
15.000.000
Biaya depresiasi kendaraan
24.000.000
Macam – macam biaya
9.000.000
Jumlah
469.800.000

         Gaji direktur direncanakan naik sebesar  15%, maka anggaran gaji direktur adalah sebesar  Rp  84.000.000  x  115%  =  Rp  96.600.000.
         Biaya  listrik diperkirakan naik sebesar  20%, maka biaya listrik yang dianggarka untuk tahun  2010 adalah sebesar  =  Rp 18.000.000  x  120%  =  Rp  21.600.000
         Karena biaya-biaya yang lain diperkirakan tidak berubah jumlahnya, maka total biaya administrasi dan umum yang dianggarkan untuk tahun  2010 adalah sebesar  Rp  469.800.000.
Biaya administrasi dan umum cenderung memiliki sifat tetap. Sehingga relatif tidak dipengaruhi secara langsung oleh tingkat aktivitas tertentu. Karena itu biaya administrasi dan umum cenderung dialokasikan dalam jumlah yang sama dari bulan ke bulan, kecuali terdapat rencana kerja yang khusus pada bulan tertentu.
Dalam kasus PT.Tintamas tersebut diatas, anggaran biaya administrasi dan umum tahunan dibagi secara merata pada setiap bulan yang ada.
Gaji staf administrasi misalnya,  dianggarkan sebesar Rp 151.200.000. dalam satu tahun. Biaya satu tahun ini dibagi dengan 12 bulan. Sehingga menghasilkan biaya sebesar Rp 12.600.000. per bulan.  Setelah semua jenis biaya administrasi dan umum dihitung dengan cara yang sama, maka akan menghasilkan biaya administrasi dan umum pada bulan Januari sebesar  Rp 39.500.000. Demikian pula dengan bulan-bulan berikutnya.
Biaya administrasi dan umum cenderung memiliki sifat tetap. Sehingga relatif tidak dipengaruhi secara langsung oleh tingkat aktivitas tertentu. Karena itu biaya administrasi dan umum cenderung dialokasikan dalam jumlah yang sama dari bulan ke bulan, kecuali terdapat rencana kerja yang khusus pada bulan tertentu.
Dalam kasus PT.Tintamas tersebut diatas, anggaran biaya administrasi dan umum tahunan dibagi secara merata pada setiap bulan yang ada.
Gaji staf administrasi misalnya,  dianggarkan sebesar Rp 151.200.000. dalam satu tahun. Biaya satu tahun ini dibagi dengan 12 bulan. Sehingga menghasilkan biaya sebesar Rp 12.600.000. per bulan.  Setelah semua jenis biaya administrasi dan umum dihitung dengan cara yang sama, maka akan menghasilkan biaya administrasi dan umum pada bulan Januari sebesar  Rp 39.500.000. Demikian pula dengan bulan-bulan berikutnya.

Biaya administrasi dan umum cenderung memiliki sifat tetap. Sehingga relatif tidak dipengaruhi secara langsung oleh tingkat aktivitas tertentu. Karena itu biaya administrasi dan umum cenderung dialokasikan dalam jumlah yang sama dari bulan ke bulan, kecuali terdapat rencana kerja yang khusus pada bulan tertentu.
Dalam kasus PT.Tintamas tersebut diatas, anggaran biaya administrasi dan umum tahunan dibagi secara merata pada setiap bulan yang ada.
Gaji staf administrasi misalnya,  dianggarkan sebesar Rp 151.200.000. dalam satu tahun. Biaya satu tahun ini dibagi dengan 12 bulan. Sehingga menghasilkan biaya sebesar Rp 12.600.000. per bulan.  Setelah semua jenis biaya administrasi dan umum dihitung dengan cara yang sama, maka akan menghasilkan biaya administrasi dan umum pada bulan Januari sebesar  Rp 39.500.000. Demikian pula dengan bulan-bulan berikutnya.






D.    ANGGARAN LAPORAN LABA RUGI

Anggaran laba rugi adalah anggaran yang merencanakan keadaan keuangan sebuah perusahaan pada suatu periode mendatang.

Mengapa di perlukan anggaran laba rugi ? 
Penyusunan anggaran laba rugi untuk memberikan informasi kepada pihak menejemententang perkiraan laba atau rugi bersih yang akan di tanggung oleh perusahaan dalam suatu periode anggaran.

Dampak yang akan timbul bagi perusahaan jika tidak menyusun anggaran laba rugiadalah ? 
 Jika sebuah perusahaan tidak menyusun anggaran laba rugi maka, perusahaan tidak akanmengetahui berappa laba atau rugi yang akan di tanggung oleh perusahaan tersebut dalam satu periode anggaran. Dan jika sewaktu-waktu perusahaan mengalami kerugian, perusahaantersebut tidak dapat mengantisipasi terhadap kerugian perusahaan itu tersebut.

Yang mempengaruhi penyusunan anggaran laba rugi adalah ? 

Anggaran penjualan
 Untuk menyediakan informasi penjualan unit dalam perusahaan yang akan di jual dalam satu periode anggaran tersebut.
Anggaran produksi
 Untuk menyediakan informasi persediaan awal dan persediaan akhir barang jadi untukdigunakan dalam perhitungan beban pokok penjualan dalam anggaran laba rugi.
Anggaran biaya produksi
 Untuk menyediakan informasi tentang berapa biaya produksi dalam suatu periode anggaran,yaitu yang meliputi biaya pemakaian bahan baku, biaya pembelian bahan baku, biaya tenagakerjja langsung, dan biaya overhead roduksi.informasi ini diperlukan untuk menghitung beban pokok penjualan dalam anggaran laba rugi.
Anggaran beban operasi.
 Menyediakan informasi tentang beban penjualan dan beban administrasi dalam suatu periodeanggaran.
Tarif pajak penghasilan badan.
 Untuk menetukan jumlah beban pajak penghasilan yang harus di tanggung oleh perusahaandalam satu periode anggaran.
Anggaran Kas.
 Menyediakan informasi tentang beban bunga, pendapatan bunga, dan beban piutang taktertagih.
Teknis penyusunan anggaran laba rugi ! 
 Berikut ini adalah informasi yang dibutuhkan oleh PT.TAPAK OKE untuk menyusunanggaran laba rugi bulan april 20111.

1.      Anggaran produksi bulan maret 2011 enyajikan informasi berikut
2.      Harga jual barang jadi perunit selama bulan april 2011 di perkirakan sebesar Rp.100.0003.
3.       Perusahaan menggunakan meode ratarata dalam menghiung biaya persediaan dan beban pokok penjualan.
4.      Total biaya persediaan barang jadi per 1 april sebesar 80.000.000
5.      Biaya produksi selama bulan april di perkirakan 300.000.000
6.      Pajak penghasilan di perkirakan sebesar 30%
7.      Beban penjualan untuk bulan april di perkirakan sebesar 40.000.000
8.      Beban umum dan administrasi untuk bulan april di perkirakan sebesar 20.000.0009.  Beban bunga bulan april di perkirakan sebesar 20.000.000

Langkah 1.
 Membuat format anggaran laba rugi PT.TAPAK OKE
Langkah 2.
 Masukkan perkiraan nilai penjualan untuk bulan april kedalam format anggaran penjualan. Nilai penjualan di peroleh dengan mengalihkan jumlah barang jadi yang akan diperkirakanakan dijual selama bulan april dengan harga jual perunit nya 800.000.000 (100.000 x 8.000unitnya).
Langkah 3.
 Masukkan data-data yang telah diberikan pada kasus di atas ke dalam format anggaran labarugi. Informasi yang telah diberikan adalah biaya persediaan barang jadi awal, biaya produksi, beban penjualan, beban adm & umum, serta beban bunga untuk bulan april 2011
Langkah 4.
 Hitung nilai persediaan barang jadi, setelah itu hasilnya dimasukkan ke format anggaran labarugi.Berikut perhitungan nilai persediaan akhir barang jadi dengan menggunakan asumsin arus biaya rata-rata.
Biaya rata-rata persediaan untuk dijual sebesar 38.000 ( 380.000.000 : 10.000 unit ). Adapun biaya ersediaan akhir barang jadi adalah 152.000.000 ( 38.000 x 4.000 unit ).\
Langkah 5.
 Hitunglah beban pokok penjualan, laba kotor, laba operasi, pendapatan, beban lain-lain, danlaba sebelum pajak penghasilan, perhatikan operasi penambahan atau pengurangan untukmemperoleh informasi-informasi di atas.
Langkah 6.
 Hitunglah perkiraan beban pajak penghasilan yang di peroleh dengan mengalikan labasebelum pajak pebghasilan dengan tariff pajak penghasilan badan. Perkiraan pajak penghasilan badan adalah 147.600.000 ( 492.000.000 x 30% ).
Langkah 7.
 Selesaikan penyusunan anggaran laba rugi dengan menghitung laba bersih yang di anggarkandengan mengurangkan laba sebelum pajak penghasilan dengan perkiraan beban pajak penghasilan.









PENUTUP

Harga pokok produksi (cost of goods manufactured) ialah kalkulasi biaya produk jadi per unit yang terdiri dari unsur-unsur persediaan awal barang dalam proses ditambah biaya produksi dalam periode sekarang dikurangi persediaan akhir barang dalam proses.
Perhitungan harga pokok produksi ada dua macam yakni:
1.       harga pokok pesanan
2.      harga pokok proses

Harga pokok penjualan (cost of goods sold) ialah kalkulasi biaya barang jadi yang siapdijual yang unsurnya terdiri dari persedaan awal barang jadi ditambah barang jadi yang selesai sekarang dikurangi persediaan akhir barang jadi.

Anggaran biaya operasional adalah semua rencana pengeluaran yang berkaitan dengan distribusi dan penjualan produk perusahaan serta pengeluaran untuk menjalankan roda organisasi.
Anggaran biaya operasional
1.      Anggaran biaya pemasaran
2.      Anggaran biaya administrasi dan umum
Anggaran laba rugi adalah anggaran yang merencanakan keadaan keuangan sebuah perusahaan pada suatu periode mendatang.

Mengapa di perlukan anggaran laba rugi ? 
Penyusunan anggaran laba rugi untuk memberikan informasi kepada pihak menejemententang perkiraan laba atau rugi bersih yang akan di tanggung oleh perusahaan dalam suatu periode anggaran.




DAFTAR PUSTAKA










1 komentar: